Kamis, 11 Desember 2008

TEKAD

Tekad

Izzatul Islam

Menatap gejolak yang meluap dan menghanguskan serta meluluhlantakkan dunia islam, ada yang harus dilakukan.

Menyimak kezhaliman dan penindasan yang menimpa dan mencengkram dunia islam, ada yang harus dikerjakan. Bukan semata merenung kemudian meneteskan air mata, bukan semata menjerit atau bertakbir.

Namun tiada yang dilakukan adalah menyiapkan diri menjadi anak panah-anak panah yang siap dilepaskan, atau peluru-peluru yang siap ditembakkan, atau tombak-tombak yang siap dilontarkan atau pedang-pedang yang siap diayunkan.

Menyadari keangkuhan dan kesombongan yang mengangkangi dan menindas dunia islam, ada yang harus disiapkan, keikhlasan diri, kebulatan tekad, kekuatan jasad, dan keteguhan materi.

Menyikapi kehancuran yang melanda dunia islam, ditengah kelesuan, kelemahan dan tidur panjang dunia islam, langkah yang yang dilakukan harus penuh kesungguhan, bukan sekedar bicara panjang lebar tanpa kerja yang nyata atau semata mengungkapkan kebobrokan, namun dengan penuh ragu dan kecendrungan adalah memantapkan diri, bahwa selembar jadwal bukan sekedar rencana kosong, bahwa tiap goresan pena adalah kesungguhan dengan keprihatinan, bahwa kesabaran adalah cambuk untuk menegakkan keadilan.

Merenungi langkah yang bila harus dilakukan untuk masa depan dunia islam, ada yang harus ditegakkan, kemantapan diri, kekuatan azam, kemurnian asas dan kejelasan materi….



Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho Ilahi


Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari bujur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya


Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Mengoyak dan menumbang kezaliman


Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi da?wah ini , jalan panjang

Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi

1 komentar:

  1. Coba nyanyikan lagu ini sambil memejamkan mata..hayati dan ucapkan liriknya kata demi kata..bayangkan kembali betapa indah dan beratnya jalan perjuangan yang telah kau lalui..bila perlu Biarkan Air matamu mengalir dan terus mengalir..kemudian buka matamu..tarik nafas perlahan dan tahan!

    BalasHapus